Filsafat Bau Mulut.

Kamu punya temen yang toxic gak? Atau yang annoying? Nah sebelumnya kita bisa saja menganggap orang lain toxic atau annoying, tapi jangan lupa dari sudut pandang mereka bisa jadi malah kita sendiri yang toxic atau annoying.

Lantas bagaimana melihatnya? Pakai falsafah bau mulut guys! Analoginya begini: Ketika kamu sedang mengobrol dengan si A, kamu mencium bau mulut. Ketika kamu mengobrol dengan si B, kamu mencium bau mulut. Ketika mengobrol dengan si C, kamu mencium bau mulut juga.

Kamu berfikir si A, si B, dan si C-lah yang memiliki masalah bau mulut. Padahal, bisa jadi kamu sendirilah yang bermasalah bau mulut itu sendiri.

Nah dari konteks tersebut kita bisa melihat seseorang itu toxic atau annoying atau tidak. Ya anggap dalam sebuah lingkungan ada 20 orang, termasuk kamu di dalamnya. Jika si A hanya bermasalah dengan 1-2 orang dari 20 orang tersebut. Bisa jadi si A memang punya masalah salah paham dengan 1-2 orang tersebut.

Selanjutnya, jika si A tidak pernah bermasalah dengan 1-2 orang saja, dan bermasalah dengan sisanya. Berarti besar kemungkinan si A itu toxic atau annoying. 

Kamu termasuk yang mana?

  • Yang hanya pernah bermasalah dengan 1-2 orang saja, atau
  • Yang tidak pernah bermasalah hanya dengan 1-2 orang saja.

Semoga ini bisa menjadi muhasabah diri agar bisa lebih baik lagi, tetapi bagi saya terlepas dari keadaan tersebut. Jika bertemu dengan orang yang toxic atau annoying, hanya perlu dijauhi... Salah-salah elu ketularan jadi toxic hehe... :)

2 Komentar

  1. Kyknya uln kategori poin pertama😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, wkwkwk...
      Ada gak yang poin ke-2 ya? 😂

      Hapus